Mahasiswa KKN-T IPB University Kenalkan SIJEMPOL: SISTEM JELAS MENGATASI POLUSI, Alat Bakar Sampah Sederhana di Desa Sigentong, Tegal
Tegal – Permasalahan sampah rumah tangga masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat pedesaan. Banyak warga yang membuang sampah ke sungai, selokan, atau lahan kosong sehingga menimbulkan bau tidak sedap, mencemari lingkungan, hingga berisiko menurunkan kesehatan. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University yang sedang melakukan pengabdian di Desa Sigentong, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, menghadirkan incinerator sederhana sebagai solusi pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.
Inovasi ini merupakan wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam mendorong masyarakat desa mencari cara praktis dan murah untuk menangani sampah. Incinerator yang diperkenalkan bekerja dengan sistem pembakaran sederhana namun terkontrol, sehingga volume sampah dapat berkurang secara cepat dan lebih efisien.
Mahasiswa KKN menjelaskan, incinerator tersebut dirancang agar mudah dibuat dari bahan bata ringan. Selain hemat biaya, alat ini juga aman digunakan apabila masyarakat memahami cara pemakaiannya dengan benar.
“Selama ini masyarakat membakar sampah secara terbuka, akibatnya asapnya banyak dan baunya mengganggu. Dengan incinerator sederhana, proses pembakaran jadi lebih fokus dan terkendali sehingga asap bisa ditekan. Harapannya, masyarakat memperoleh cara mudah, murah, dan ramah lingkungan dalam mengolah sampah sehari-hari,” terang salah seorang mahasiswa KKN IPB University.
Sosialisasi sekaligus praktik penggunaan incinerator mendapat sambutan baik dari warga. Sejumlah warga yang mencoba langsung alat tersebut menilai incinerator lebih praktis dan membantu, karena tidak perlu lagi membakar sampah secara terbuka di halaman rumah.
Kepala Desa Sigentong pun memberikan apresiasi atas kepedulian mahasiswa. Menurutnya, inovasi sederhana ini sangat sesuai dengan kondisi masyarakat desa yang tengah berusaha meningkatkan kebersihan lingkungan.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kontribusi mahasiswa IPB. Desa Sigentong memang sedang mendorong kesadaran warga akan pentingnya hidup bersih. Kehadiran incinerator sederhana ini menjadi langkah awal yang baik agar masalah sampah bisa diatasi bersama,” ujarnya.
Tidak hanya memperkenalkan incinerator, mahasiswa KKN IPB University juga mengajak masyarakat untuk membiasakan diri memilah sampah. Sampah organik disarankan diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik yang masih bernilai bisa dikumpulkan untuk didaur ulang.
Melalui program ini, mahasiswa berharap warga Desa Sigentong tidak hanya membuang sampah, tetapi juga mampu mengelolanya dengan lebih bijak. Program incinerator sederhana ini juga dirancang agar tetap berlanjut meski masa KKN telah selesai, sehingga masyarakat dapat menerapkannya secara mandiri.
Meski terkesan sederhana, kehadiran incinerator ini diharapkan bisa memberi dampak positif bagi kebersihan lingkungan. Jika masyarakat terus konsisten dalam pengelolaan sampah, Desa Sigentong berpotensi menjadi contoh desa bersih, sehat, dan berkelanjutan di Kabupaten Tegal.